Jumat, Mei 20, 2011

Aku Punya Kawan


Aku punya kawan. Karib. Seperasaan ku, kami karib. Karena, karib tercipta ketika kita berani membagi hal yang paling sulit kita bagi dengan kawan lain. Karib termaknai ketika dia sering berada di urutan pertama, saat kita merasa sudah saatnya mencari dua tangan tambahan.


Kawan, berarti kenal. Karib, berarti tak canggung. Sebelum "hari itu", kami masih saling bertukar peran tentang siapa yang iseng dan siapa yang terkena iseng. Tawa pun menjadi hal yang kurang berharga, saking sering nya kami dapati.


Aku tahu, kawanku sering membungkus kedewasaannya dengan kekanak-kanakannya. Namun, bisa ku lihat kedua nya dengan jelas. Kedewasaannya lah yang sering kali menuntunku keluar dari labirin masalah. Dan kekanakannya, membelajarkan ku untuk mengalah.


Tapi setelah "hari itu", kawanku jadi lain. Tak mau lagi sepertinya dia beradu bola mata. Diam nya semakin banyak. Tapi rasanya hanya terhadapku kediaman itu berlaku. Kalau sekali, ku maklum. Mungkin kawanku ini sedang bad mood. Tapi ketika berkali-kali, rasanya ku yakin, aku lah penyebab bad mood nya itu.


Bicaranya terasa lebih lancar dalam baris-baris huruf di telfon seluler daripada saat bertemu di kota kecil. Itu yang ku heran. Tawa nya mahal sekali. Jangan kan tawa, senyum nya pun tak sanggup ku cicil. Sikapnya seolah-olah tak kenal. Membuatku canggung.


Menggodanya bak anak kecil, biasanya "biasa". Tapi sore itu lain. Ada kata "Oh, jadi merasa paling dewasa ya?" yang meluncur dari alat bicaranya dan dengan tambahan ekspresi yang asing buatku. Marah? Kutanya. Tidak, jawabnya. Tapi kurasa, ekspresi asing itu adalah marah nya yang pertama untukku.


Apakah telah ku singgung harga dirinya? Ataukah telah ku langgar benar privacy nya?


Utarakan, apa yang sebenarnya salah? Biar tak terus saja terusik rasa bersalah. Bisa kah kita membicarakannya dalam suara, dalam hingar? Tidak hanya dalam diam. Jika katanya tak marah, kenapa hanya rasa canggung yang di izinkan mengada?


Entahlah. Apakah aku memang benar dalam merasa, atau hanya sekedar merasa benar dengan perasaan.


Masihkah kita berkawan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what's ur comment?