Jumat, Januari 18, 2008

Semenjak ada diri-Mu

Tau lagu Andity yang judulnya “Semenjak Ada Dirimu"?
Ni lagu dalem banget dan bisa buat renungan juga.
Renungan apaan, itu kan lagu tentang orang yang mo pacaran?
Eits…, liat lagi judulnya.

Coba judulnya agak diubah sedikit, dari semenjak ada dirimu menjadi semenjak ada diri-Mu. Klo dilagu yang asli, kata “mu” itu diartikan sebagai kata ganti untuk lawan jenis, nah klo kita beda. Artikan kata “Mu” disini sebagai kata ganti untuk Tuhan.
Coba kita resapi liriknya :

This song is for u, u better listen…

Tak pernah kuduga, semuanya berubah
Aku nggak pernah menduga klo hidupku bisa jadi berubah kayak gini

Saat Kau memandaku bergetar hati ini
Ketika aku sekarang mulai ngerasain pandangan Allah terhadapku, hati ini jadi bergetar rasanya

Kau berikan harapan tentang warna-warni hariku
Dengan keyakinan akan janji Allah bahwa siapapun yang mengikuti jalan-Nya akan mendapatkan kebahagiaan, muncul harapan baru dalam hidupku. Aku jadi positif memandang hidup.

Semenjak ada diri-Mu
Semenjak aku mulai mendapat hidayah dari-Mu

Dunia terasa indahnya
Aku baru merasakan bahwa ternyata hidup itu indah dan patut disyukuri

Semenjak Kau ada disini, ku mampu melupakannya
Semenjak Allah ada disini (dihatiku), aku mampu melupakan segala kesulitan dalam hidup dan kekhilafan2 ku di masa lalu serta memperbaikinya dengan melakukan kebaikan-kebaikan

Kini aku tak sabar ingin hati Engkau untukku
Aku sudah tidak sabar ingin menjadi golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah

Nyatakanlah kepadaku, janji indah yang kutunggu
Ya Allah aku menunggu janji-Mu, aku yakin bahwa janji-Mu adalah pasti

Semua kini tlah bersinar lagi
Hidupku sekarang terasa lebih indah dengan menyadari keberadaan-Mu

Tak kan kuingat dia
Aku tak akan mengingat dan mengulangi kesalahan-kesalahanku di masa lalu

Semenjak ada dirimu
Semenjak aku mulai mendapat hidayah dari-Mu

Dunia terasa indahnya
Aku baru merasakan bahwa ternyata hidup itu indah dan patut disyukuri

Semenjak kau ada disini, Ku mampu melupakannya
Semenjak Allah ada disini (dihatiku), aku mampu melupakan segala kesulitan dalam hidup dan kekhilafan2 ku di masa lalu serta memperbaikinya dengan melakukan kebaikan-kebaikan

Semenjak ada dirimu
Semenjak aku mulai mendapat hidayah dari-Mu

Semuan terasa indahnya
Aku baru merasakan bahwa ternyata hidup itu indah dan patut disyukuri

Semenjak kau ada disini
Semenjak Allah ada disini (dihatiku)

Tak ingin melepaskanmu
Aku tak ingin melepaskan hidayah yang Kau berikan padaku

Senin, Januari 14, 2008

When I'm Fallin' In Love

Ya Allah, ajari aku ikhlas

Yakinkan aku untuk berkumpul dan berpisah hanya karena-Mu

Masukan aku kedalam golongan orang-orang yang mencintai-Mu

Izinkanku untuk membuktikan bahwa hati ini hanya terarah pada-Mu

Berikanlah naungan padaku yang sedang merindui-Mu

Tentramkanlah hatiku dengan mengingat-Mu

Karena sesungguhnya, aku sedang mengagumi makhluk-Mu

Kaulah yang menciptakan rasa dan Kau kuasa untuk mengambilnya

Jadikanlah aku makhluk yang paling berbahagia dengan banyak bersyukur pada-Mu

Jauhkanlah keresahan dan dekatkanlah ketenangan padaku

Si Icha

Aku punya teman, teman sepermainan, he…he…

Aku punya temen kostan, namanya… hmmm… kayaknya namanya disamarkan aja. Soalnya kali ini mo ngomongin dia, heuheu… Klo ketauan, bias ngambek dia! Peace…

Panggil aja temenku ini dengan nama Icha. Nah, ni anak kayaknya spesies langka di kostanku. Soalnya, omongan dia sering gak nyambung. Men sana in corporesano. Orang nanya kesana, dia jawab ke sono.

Pernah nih waktu kita lagi nyuci, dia ditanya sama si teh Tri, “Cha, mau mandi bareng si Umi ya?” Dia jawab apa coba? Sambil mandang gunung dan gundukan awan putih di langit, dia ngejawab “Iya, nih… semalam hujan, jadi cuacanya cerah.” Hellowww, please deh...gak nyambung !

Trus sekali waktu, kita lagi ngumpul bareng di ruang tivi. Dan teteh2 kostan lagi nyeritain tentang si Ade Ghazi (anak ibu kost) waktu dulu di dilahirkan. Padahal semua obrolan itu ditujukkan buat ngasih informasi ke si Icha ini. Eh, apa yang dia perbuat coba? Dia malahan nanya lagi informasinya dari awal. Siapa yang gak BT coba? Jangan gila dooong…!!!

Nah, yang rada bikin ngakak tuh cerita yang ini. Ceritanya si Shinta lagi ngomong ke si Mey, “Mey, kayaknya gak ada deh yang warna biru…”. Si Icha langsung nyeletuk, “ Apa ta? Film biru?” Karena si Shinta udah agak kebal dengan kelakuan anak gadis yang satu ini, dia ngediemin aja. Eh, udah didiemin juga, si Icha malah nyeletuk lagi “ Iya deh, kayaknya gak ada film birunya tuh…” Ya elaaaaah…

Dan ini adalah cerita terbaru. Kita anak2 kostan 7B lagi pada nongkrongin berita di televisi tentang Pak Suharto. Si Icha duduk tepat di sebelah kiriku. Trus aku nanya ke Ririn “ Rin, klo rumah pribadi Suharto kan di Cendana, klo rumah SBY tuh dimana ya? Lupa aku…” Eh, dengan PD-nya si Icha langsung ngejawab “ Bambang Susilo Yudhoyono…!”

GUBRAKKKK…!!! No comment deh…

Minggu, Januari 13, 2008

Remainder

Beberapa hari lalu, ada yang ngeliat FS ku. Ku liat profilnya, namanya Phieter. Phieter? Rasanya pernah denger...

Ya, Allah... ni anak kan yang sekolah di Don Bosco. Aku ketemu dia waktu kunjungan ke sekolahnya di Wonosobo bulan Desember lalu. Waktu itu sempet dateng ke kelasnya dan ngobrol banyak. Meskipun dia tunarungu, tapi subhanallah bisa berkomunikasi dengan baik. Ucapan-ucapannya itu jelas. Jadi sempet mikir juga, ni anak sebenernya tunarungu apa enggak sih?

Si Phieter ini masih SMP, usianya dah 17 tahun. Waktu itu sempet tukeran alamat email. Ku bilang "ntar aku ngirim email ya!". Tapi sesampainya di Bandung, aku lupa... Maaf ya, dik...
Sampai beberapa hari yang lalu, aku ngeliat dia di FS.

Klo gak salah, dia punya cita-cita pengen kuliah. Ku bilang, ambil aja jurusan ekonomi biar bisa nerusin usaha bapaknya. Kebetulan ayahnya pengusaha. Dan katanya dia mo ngelanjutin SMU nya di sekolah umum. CAYO!

Ni anak udah jadi semacam remainder buatku. Biar selalu bersyukur masih dikasih kemampuan mendengar dan serius di bidang study ku tentang tunarungu. Semangat dan ke-PD-an nya bikin aku gak mau kalah. Thank's, Phiet...

Sabtu, Januari 12, 2008

Memaafkan dan Ikhlas

Ada dua kekuatan yang selama ini selalu ingin kumiliki. Bukan magic ataupun fisik, melainkan kekuatan untuk ikhlas dan memaafkan. Kupikir hidup ini bakalan lebih tenang klo kita punya dua kekuatan itu. Salut lah, buat orang yang punya keduanya.

Sederhana memang keliatannya, tapi lo butuh hati yang super gede untuk punya dua kekuatan itu, alias berhati besar.

Dengan kehendak-Nya, dalam satu hari ini ada dua peristiwa yang terjadi. Yang pertama, memerlukan kekuatan ikhlas untuk melaluinya. Dan yang kedua, memerlukan kekuatan memaafkan untuk menyelesaikannya. Kupikir ini bukan suatu kebetulan belaka. Tapi Ia sedang memberikan pelajaran terbaik-Nya. Sama seperti peristiwa yang terjadi pada tanggal 31 Agustus 2006 lalu.

Untuk punya kedua power tadi, sepertinya kita harus melewati fase "sering menangis" terlebih dahulu. Dan beruntung banget klo ada orang yang bisa memiliki kekuatan ikhlas dan memaafkan.

Sedangkan aku, sepertinya sedang berusaha menyelesaikan fase "sering menangis". He..he...

Jumat, Januari 11, 2008

Selamat Tahun Baru 1429 H

Ya! Semangat! Semangat! Semangaaat...!

Lupain hal-hal sedih di taun lalu. Maafin semua orang yang pernah bikin sakit hati. Jangan lupa, balik minta maaf juga. Bikin resolusi baru, lakukan dengan komitmen dan konsisten. Buat diri ini lebih berguna. Dan jangan lupa untuk selalu BERSYUKUR & POSITIVE THINKING.

Banyak kerjaan yang nunggu buat diselsain. Gambate Kudasaaai...!!!


PS: Black Ranger, i wanna be like you.

Janji Buat Ardi

Hari Jum'at dua minggu kemarin, Ardi di sunat. Waah, sekarang Ardi harus udah belajar salat ya...
Masih sakit ya, honey...?

Sebenarnya gak sengaja tau dia udah dikhitan. Kebetulan pas Hari Ibu, aku nge-sms ke mama nya. Eh, tiba-tiba dikasih tau klo katanya Ardi dah dikhitan, "bu Yulmi ngejenguk,ya...! Sekarang Ardi lagi ada di rumah aki.", kata mamanya.

Kebetulan abis pulang dari LIA, langsung meluncurlah aku ke rumah kakeknya Ardi. Duh, kangennya... Maklumlah, udah beberapa bulan ini stop dulu nge-les. Waaah, ternyata Ardi tambah subur aja sekarang. Langsung aja aku sun kedua pipinya yang gembil itu. Hi...hi... ^_^

Disana sempet ngobrol sama nenek, mama, adiknya si kecil Zarfan dan tentu aja Ardi. Obrolan sama dia, pasti gak jauh dari Dinosaurus dan planet-planet. Ardi sempet berusaha nginget-nginget nama dinosaurus yang pernah dia lihat gambarnya, tapi tetep aja lupa. Kusebutin satu-satu nama2 dino, tapi tetep aja nama yang dimaksudnya gak ada.

Pas di obrolan itu, aku sempet janji sama anak yang satu ini klo udah gak sakit lagi ntar diajak ke Museum Geologi. Biar dia bisa ngeliat fosil dino yang super gede. Insya Allah, bu Yulmi bakalan nepatin janji ini. Tapi bekas khitannya harus bener2 kering dulu ya, say.

Selasa, Januari 08, 2008

"Jalan" yang itu

Hari minggu kemarin, 2 orang temen SMA ku menikah di hari yang sama, di Garut. Wow, janjian neh? he...he...
Seneng juga klo ada acara nikahan temen kayak gini, soalnya bisa sekalian kumpul-kumpul sama temen-temen yang lain. Dan seperti biasa, kita jadi kelompok SUHERI alias Suka Heboh Sendiri. Bergerombol dipojokan dan biasanya jadi undangan yang pulangnya paling lama, ngobrol-ngobrol dulu. Klo gak ada acara kayak gini sih, susah ngumpulnya. Paling banter juga kumpul pas buka shaum bareng.

Udah lumayan banyak temen kostan, temen kuliah, adik kelas, temen2 SD, SMP dan SMU yang udah pada nikah. Malah dah ada yang punya anak dua. Ck..ck..ck.. hebat juga.

Ngeliat banyak kawan-kawan yang udah "menempuh hidup baru", bohong kayaknya klo kubilang gak pernah terlintas di pikiran sebuah pertanyaan "Aku kapan ya?". Pertanyaan alamiah kayaknya. Dan sebuah pertanyaan klise diantara sesama kawan pun kerap kali muncul, "kapan nyusul?".

Bu, ternyata anak mu ini udah gede ya?

Salut buat temen-temen yang berani ngambil keputusan untuk menempuh "jalan" yang itu. Kalaupun ntar tiba gilirannya aku buat mutusin mo "menempuh hidup baru" atau nggak, ku harap saat itu aku gak bikin keputusan hanya karena temen-temen lain udah "jalan" duluan atau karena sekedar ingin menghalalkan yang haram.

Tapi kuharap saat itu aku mutusin karena aku ngerti, sadar sama jalan yang aku pilih dan siap nerima segala konsekuensinya.

Dan saat ini, ternyata masih banyak pencapaian-pencapaian yang pengen kuraih. I'm still young. Tapi gak menutup kemungkinan kan, bu? he...he...

Bilawal Zardari

Klo dulu sepeninggal Putri Diana, anak muda yang selalu jadi berita adalah putra sulungnya, Pangeran William. Dan sekarang, beberapa waktu setelah Benazir Bhutto meninggal, putra sulungnya juga lah yang jadi berita. Bilawal Zardari. Yang sekarang menggunakan nama Bhutto di tengah-tengah namanya, menjadi Bilawal Bhutto Zardari.

Pangeran William yang tampan itu ditunggu-tunggu sebagai penerus Kerajaan Inggris kelak. Tapi klo Bilawal (yang juga tampan), tanpa perlu berlama-lama nunggu, langsung "dinobatkan" menjadi ketua Partai Rakyat Pakistan/ PPP, partai "warisan" ibunya. Walaupun usianya masih terbilang belia, 19 tahun. Baru 3 bulan jadi mahasiswa baru jurusan sejarah di Oxford, almamater ibunya.

Bedanya yang lain Bilawal dari William adalah, sedari kecil William udah populer sedangkan Bilawal enggak. Saking gak mau dikenal sebagai anak orang paling tenar di Pakistan, dia pake nama Lawalib (kebalikan dari Bilawal) di kampusnya. Btw, si Bilawal ini mirip artis anaknya Amithabachan ya? Siapa tuh namanya lupa lagi?

Tadinya sih tampuk kepemimpinan mo diserahin ke bapaknya (suami Benazir), sesuai dengan surat wasiat yang ditulis ibunya. Tapi bapaknya itu, Asif Ali Zardari nyerahin tanggung jawab itu ke anaknya. Anak laki-laki satu-satunya.

Untuk sementara ini, Bilawal disuruh nyelsain dulu kuliahnya dengan tenang (bisa tenang gak ya? Scara sekarang dah jadi orang populer). Yang ngurus partai bagian lapangan dipegang sama bapaknya dulu.

Ni anak bisa siap ngegantiin kepemimpinan ibunya nggak ya? Klo ibunya dulu kan udah dikenalin sama dunia politik oleh ayahnya (kakek Bilawal, pentolan PPP) sejak usia 9 tahun. Nah, ni anak kayaknya sedari kecil emang dijauhin dari yang namanya dunia politik.

Tapi darah itu lebih kental dari air. Keluarga Bhutto adalah orang-orang politik. Kakek, ayah dan ibunya mewariskan darah "politik" ke Bilawal. Moga aja si alis tebal ini gak sia-sia jadi pimpinan partai. Dan mungkin 6 atau 7 tahun kedepan bisa bikin Pakistan jadi negara yang aman dan damai.

CAYO BILAWAL...!!!