Minggu, Mei 22, 2011

Day #2 : Kakek di Balik Jendela

Hari ini, di bus menuju Garut, aku duduk di sudut "Winter Sonata". Kusebut begitu karena ceritanya, di sudut inilah mulai muncul semacam percikan di antara kedua tokoh serial tersebut. Sudut itu adalah tempat duduk paling belakang sebelah kanan, sejajar dengan supir. Beginilah gambarannya..



Sepanjang perjalanan ke Garut, biasanya aku tertidur atau menyengaja tidur. Bangun hanya ketika sudah sampai terminal. Keseringannya pulang hari Sabtu sih. Dimana banyak orang yang berpikiran sama untuk juga pulang di hari itu,hehe..

Tentu konsekuensinya adalah macet. Dan apa yang bisa kunikmati dari kemacetan? Gak ada. Jadi, mending tidur. Minimal gak banyak ngeluh selama dalam bus. Kadang juga baca buku sih. Tapi angin AC sepoi-sepoi suka merayu mata untuk terpejam. :-D

Namun hari ini agak berbeda. Mungkin karen hari minggu juga. Jadi yang macet nya arus balik, bukan yang dari arah Bandung ke Garut. Semalemnya tidurku juga lumayan cukup. Alhasil, aku "melek" all the way. Lantas, apa yang harus kulakukan di tengah-tengah mata yang terbuka?

Iseng, ku buatlah sketsa tentang apa yang ku lihat di depan mata. Lumayan, ada dua lembar oret-oretku. Yang satu tentang penumpang bus yang berdiri, kedua tentang pohon rindang yang kulihat saat bus nge-tem sejenak.

Tak lama, mulai bosan deh bermain sketsa. Ngapain lagi ya? pikirku..

Aha! Di ransel ku ternyata ada kamera digital pinjaman dari seorang teman. Mulai lah aku bermain menangkap gambar-gambar yang ku lihat di sepanjang perjalanan. Dari mulai tukang tahu, pengamen, penumpang yang tidur, sampai pemandangan.

Jeprat! Jepret! Jeprat! Jepret!

Di tengah-tengah "pemotretan", baru kusadari bahwa seorang kakek yang duduk tepat di depanku, pandangannya selalu terarah ke luar jendela. Dalam hati aku bertanya, "Ngeliatin apaan sih, kek?". Malah jadi teringat sama cerita Toto Chan : Gadis Cilik di Jendela. Anak kecil yang di sekolahnya selalu ngeliat ke luar jendela.

Lantas, sang Kakek tiba-tiba menjadi objek paling menarik dari seisi bus. Penasaran. Ku tangkapi setiap pandangannya keluar jendela. Waktu ngangkat telfon pun, nengoknya tetap aja ke jendela.




















Pikirku, hmmm.., mungkin sang kakek sedang mengalami hal yang sama sepertiku. Terbiasa tidur dalam perjalanan, dan tiba-tiba hari ini matanya melek. Tak tahu matanya harus di apakan, jadilah matanya meraba-raba ke luar jendela.

Berapa lama kemudian, sang kakek hendak turun di tengah perjalanan. Baru kupikir, oh mungkin beliau dari tadi ngeliat ke luar karena takut kelewat tempat tujuannya. Mungkin hanya ingat samar-samar tentang patokan di mana harus turun. Mungkin juga sambil mikir "kelewat gak ya? kelewat gak ya?". Tak tahu lah. Tak sempat nanya juga.

Untuk yang terakhir, ku tekan beberapa kali tombol kamera yang terarah pada punggung kakek.





Maka, berpisahlah kami. Dua orang yang tak saling kenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what's ur comment?